Yusril Ihza Mahendra |
"Jangan jadi presiden kalau hanya datang bagi-bagi beras 5 kilogram. Orang kecil di kampung saya, padahal itu daerah yang cukup kuat (sumber kekayaan alam) sebenarnya, ingin melaut angin kencang, kalaupun melaut dapat ikan siapa yang beli, karena daya beli masyarakat menurun luar biasa, kelapa sawit yang dibanggakan anjlok harganya. Kan harus ada solusinya, harus segera diselesaikan," tegas Yusril saat ditemui awak media pada acara pembukaan kegiatan Orientasi Kepengurusan Partai (OKP) PBB di NAM Center Hotel, jalan Angkasa No 6 Blok B 10, Kota Baru, Kemayoran, Sabtu (19/9).
Pada saat terjadi kondisi seperti sekarang ini, ekonomi mengalami yang namanya perlambatan, paceklik, dolar naik, tambang tidak dapat dibuka dan presiden hanya datang terus bagi-bagi sembako.
"Andai saja Saya yang jadi presiden, pasti sudah selesai dari berbulan-bulan lalu. Munculnya Jokowi hanya kalau membutuhkan bantuan dari rakyat, pencitraan terus," ujarnya.
Yusril juga mengatakan bahwa presiden Jokowi tak dapat mengatasi masalah kemarau yang terus berlanjut.
"Kemarau masih akan berlanjut, paceklik akan pasti terjadi di daerah, stok pangan berkurang, keadaan akan begitu, kan harus ada solusi," imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah harusnya sudah siap menghadapi tantangan ekonomi global seperti ini dan harus cepat lepas dari ketergantungan dari pihak asing.
"Memang keadaan global mempengaruhi dalam negeri, tapi kita sendiri harus punya kesiapan, menghadapi itu, jadi ini semua bertentangan, mau berdikari mau apa non sen semua, ketergantungan dengan luar negeri sangat besar, pinjaman besar dengan dalih invetasi," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment