Yusril Ihza Mahendra |
"Televisi dan media sudah begitu luar biasa, orang juga bisa melihat, apa sih dibicarakan, jadi saya pikir tak bisa lagi kayak kemarin pencitraan-pencitraan begitu yang tidak menyelesaikan apa-apa, mudah-mudahan rakyat sudah cukup belajar," ucap Yusril saat dikutip nyapnyap.com pada acara pembukaan kegiatan Orientasi Kepengurusan Partai (OKP) PBB di NAM Center Hotel, jalan Angkasa No.6 Blok B 10, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (19/9).
Bukan hanya itu saja, Yusril juga merasa sangat optimis dengan pencapresannya di tahun 2019 mendatang. Hal ini karena Yusril menganggap bahwa dirinya sangat populer baik di kalangan atas ataupun kalangan bawah.
"Saya akan maju (jadi Capres). Saya pikir, saya tidak ambil underestimate, kalau saya tidak terkenal maka akan abstain, coba dilihat di pedalaman Papua pasti masih bisa dapat suara, orang berpikir hanya kalangan atas yang kenal saya, karena saya profesor. Justru kalau saya jalan-jalan ke pedalaman Papua, pasar ikan, orang kenal semua," ucap Yusril.
Yusril juga menganggap bahwa kader dari Partai Bulang Bintang masih sangat bersih dari yang namanya praktik korupsi dan kejahatan asusila karena semua berpegang teguh pada kode etik dari kepartaian dan perjuangan partai. Hal ini sehingga bisa dipastikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap PBB masih sangat tinggi dan bakal memuluskan rencananya ke pemilu 2019.
"Dibanding PPP dan PKS, memang saat ini cacat moralitas di PBB itu tak pernah terjadi, tak pernah ada pimpinan PBB yang ditangkap karena korupsi, partai ini tetap memegang teguh etik dan cara-cara yang profesional dalam berjuang," ujarnya.
Yusirl menjelaskan, PBB juga bakal menjadi kekuatan alternatif terhadap peristiwa politik yang terjadi pada saat ini di Indonesia.
"Jadi di tengah banyaknya terjadi perpecahan partai, PBB itu kami upayakan menjadi salah satu kekuatan alternatif, dengan terjadinya kejadian-kejadian politik, bahwa PBB itu kuat," kata Yusril.
Pada saat ini, PBB masih tetap berfokus terhadap kesiapan pemilu di 2019 mendatang. Dia juga berpesan kepada masyarakat supaya pintar dalam memilih Presiden agar krisis ekonomi tak bakal terulang lagi seperti saat ini. Semoga negeri ini bisa menjadi negara yang makmur dengan presiden yang tepat.
"Tahun 2019 kan pemilu serentak, jadi pilpres, pileg, pilkada, target kita ikut pemilu dahulu. Kalau ikut pemilu kan bisa ikut langsung maju ke pilpres. Mudah-mudahan sekali ini masyarakat lebih cerdas, kita tak bisa lagi pemimpin kayak sekarang, arahnya tak jelas begini, tidak menimbulkan kepercayaan baik, di dalam maupun di luar negeri. Buktinya krisis sekarang walaupun ada program pemerintah untuk mengatasi tapi kan tidak bisa membangun suatu confident (percaya diri)," tutupnya.
Perlu diketahui untuk informasi, pada Pemilu 2014 kemarin, Yusril juga mendeklarasikan diri menjadi capres. Tapi, PBB tidak lolos syarat dan tak ada satu pun wakilnya yang duduk di parlemen.
0 comments:
Post a Comment