Semua media berebut untuk memberitakan terkait informasi sidang tersebut. Tidak terkecuali adalah TV One yang notabene memang suka membuat kontroversi dan terkesan berat sebelah.
Terdapat hal yang unik terjadi pada siaran yang dilakukan oleh TVOne. Stasiun TVOne menulis pada saat pemeriksaan saksi Bos PT Freeport Indonesia dengan caption "Mengadili Bos Freeport". Hal ini menimbulkan reaksi publik yang cukup heboh.
Di saat stasiun televisi lainnya memberitakan sewajarnya saja, TVOne dengan frontal menyatakan kalau persidangan tersebut adalah untuk mengadili Bos PT Freeport Indonesia.
Lewat situs change.org, Dewa Jasson mengunggah petisi berupa pencabutan Hak Siar dari TVOne yang dianggap menyesatkan.
TVOne |
Stasiun Televisi yang ini telah salah menempatkan diri, menjadi Media Partai. Yang jelas menyalahi aturan Jurnalistik sebagai media penyiaran Publik
Menurut pengamatan saya Tv One banyak sekali melakukan blunder.
Reporter TV One lebih menjadi kaki tangan owner, berita yang disampaikan tidak akurat dan tidak berimbang. Bukan sebagai Jurnalis murni, isi berita yang disampaiakan juga mengada-ngada, Selain itu nara sumber yang diundang benar-benar diragukan kredibilitasnya. Tv One lebih terlihat sebagai media yang mengaburkan berita bukan mengabarkan berita. Keberhasilan dan Program pemerintah yang harusnya diberitakan untuk khalayak dan bermanfaat jarang disaksikan selain kritik-kritik pedas menyerang pemerintah tanpa solusi. Jika ada solusipun yang memberi solusi adalah orang-orang yang bersebrangan dengan Pemerintah saat Ini. TV One adalah tv Oposisi yang patut diragukan netralitasnya dalam penyampaian berita. Reporter TV One, terkesan menyampaikan berita tanpa mempertimbangkan kebenaran sumber beritanya, melainkan yang penting CEPAT ( kalo toh juga berita tersebut salah mereka dengan mudahnya meminta maaf ).
Sudah saatnya sesuatu yang bersifat memprofokasi dilenyapkan dari muka bumi Indonesia. Sudah saatnya sepak terjang para pemangku kepentingan yang sekaligus Owner dari stasiun TV ini disadarkan.
Indonesia adalah negara Heterogen dengan keanekaragaman Budaya, Agama, ekonomi dan Latar Belakang pendidikan, sangat disayangkan jika Siaran TV ini disaksikan oleh Masyarakat Kelas Bawah yang mudah tersulut emosinya.
Mengapa saya mengajukan petisi ini, karena menurut perhatian saya, TV One sangat berperan besar menciptakan kekisruhan, dan ketidakpastian,
Contoh kasus ,
Lumpur Lapindo tak pernah diberitakan, tetapi setelah pembayaran ganti rugi oleh pemerintah TV One baru mulai menyiarkan.
Pencatutan nama Presiden tak pernah diberitakan dari sisi netral, tetapi lebih condong ke salah satu partai .
Kasus helikopter VVIP AU.
Berita Konflik Israel - Palestina lebih dilihat sebagai perang agama.
Oleh Karena itu saya sangat mengharapkan Pihak-pihak terkait untuk mengambil tindakan tegas terhadap stasiun televisi ini. petisi
Bagaimana menurut Anda?
0 comments:
Post a Comment